Awal: Nama Itu - Di Balik Hari Ini
Closure, sebuah penutup tanpa tanda koma. Mengingat soal penutup, mungkin bagi Tuan sudah tidak penting menutup apa yang sebenarnya belum dimulai. Benarkah begitu? lantas apa sebenarnya kemarin tak ada yang memulai? dengan siapa yang kau bercerita? dengan siapa kau berkeluh kesah? sudahlah,aku sudah tak peduli.
# Awal #
Kara yang sedari tadi tidak bisa tidur dari matahari tenggelam sampai matahari kembali menampakkan sinarnya.
"Udah jam berapa deh? kok berasa cepet banget padahal gue baru bangun jam 3 sore taunya udh jam 6 pagi aja, huh" gumam Kara
"Oke, seminggu lagi gue masuk kuliah, ketemu orang baru dan tentunya suasana hati yang baru, di jaga Kar hatinya. Konsisten dari awal udah niat ga usah buka hati sama siapapun, udah cukup deh berenti di SMA, fokus Kar!! udah ah, mending istirahat abis marathon capek juga." ucap Kara pada dirinya sendiri.
Kara bersiap untuk istirahat setelah tidak bisa tidur seharian, ya, jadwal tidur Kara memang sudah berantakan sejak ia kelas 3 SMA dan seminggu lagi awal dunia perkuliahan akan dimulai.
- - -
Waktu pukul 13.00 WIB, Kara masih dialam mimpi, sudah muak dengan jam tidur Kara yang berantakan , Lana , kakak Kara yang baru sampai Jakarta sudah menyiapkan siasat untuk membangunkan adiknya.
"Astagaaa princeees kebiasaannya ga berubah udah 6 bulan ditinggal tetep aja!!! jam satu siang masih tidur...bentar lagi kuliah woi, lo kok tidurnya makin ngawur gini sih? mana kamar berantakan banget haduuuh!!" Kesal Lana yang melihat kamar Kara yang masih berantakan sisa marathon nonton drama sampai pagi.
"Oke, gue punya cara terbaru buat bangunin lo" Lana bergegas mengambil gawainya dan berpura-pura menelepon seseorang dengan suara yang besar dengan bantuan toa.
"Halo, Galang?? ini gue Lana. lo bisa mampir ngga? gue baru dari Jepang nih, ada oleh-oleh" Suara toa itu sontak membangunkan Kara, bukan karena Lana yang sedang pura-pura menelepon, Kara tidak peduli, namun mendengar nama yang sangat sensitif di telinga Kara ia sontak terbangun, iya, Galang.
Kara bangun dengan kaget mendengar seseorang menyebutkan nama itu. Tak lama kepala Kara terasa sangat pusing. Lana langsung merasa bersalah karena tindakannya.
"Ehh Kar, lo gapapa?"
"Astaga Lanaa, kenapa sih sebut-sebut nama dia lagi?"
"lo gak pernah cerita lagi tentang Galang dan lo lagi lagi kebo banget jam tidur berantakan padahal seminggu lagi kuliah, jadi gue pikir ini salah satunya cara bangunin lo, abisnya lo paling sensitif banget kalo gue nanya tentang Galang, langsung tanggep gitu"
"Ya lo aja jarang di rumah, gimana gue mau cerita? jangan sebut nama dia lagi deh, gue lagi nyoba damai sama masalalu gue kemarin, satu hal lagi gue juga lagi nyoba benerin jam tidur gue kok"
"Gue baru pulang dari Jepang apa lo ga kangen? disambutnya pake kamar yang berantakan banget sama muka beler lo abis bangun tidur aja gitu?"
"Lan,Lan, udah gede lah, bisa kan bikin minum sama makan sendiri?"
"Ooooooh gituuuu,apa gue beneran aja ya telfon Galang??" ledek Lana
"Lan, gue capek banget denger nama itu, oke FINE, gue siapin makan minum nyonya yang baru pulanggg" Kara bergegas bangun dan turun meninggalkan Kakaknya yang duduk di kasurnya. Senyum ledekan Lana tiba-tiba lenyap. Melihat kara yang begitu berantakan bukan dengan kamarnya, namun dengan masalalunya.
Sejak masuk SMA, Kara dan Lana hanya tinggal berdua. Orang tua mereka sudah lama tinggal di Canada dan pulang setiap setahun sekali. Kara pun lebih sering hidup sendiri setelah masuk kelas 2 SMA karena Lana, Kakaknya harus pulang pergi ke luar negeri untuk mengurus kerjaannya. Selama berada di rumah sendiri, Kara dibantu oleh Bi Ijah untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan sarapan selama Kara SMA.
"Nih, roti selai kacang kesukaan NYONYA yang baru pulang"
"Huuum kesukaan gue yang ga pernah lo lupa dan selalu lo sediain ya, roti selai kacang, tapi ini udah siang bukan waktunya sarapan kalii"
"HEEH banyak mau banget!! gue baru bangun yaaaaa artinya jam segini masih pagi menurut gue"
"Prinsessss kebo dasarr, inget seminggu lagi kuliah, bisa mampus lo kalo dapet jam pagi HAHAHAHAHA beler pasti sampe kelas!! makin ga ada yang mau loh Kar" ledek Lana
"Hih, ga peduli gue kalo pada ga mau sama gue, gue hidup ga pake duit mereka ya!!, make up juga ga dibayarin mereka, jadi suka-suka gue lah mau beler kek, mau make up an kek, ga peduli gue" tegas kara menjawab ledekan Kakaknya yang sudah biasa ia dengar "Gue juga udah niat buat nutup hati dulu deh abis selesai dr yang kemarin, ga mau macem-macem" lanjut Kara dengan suara kecil.
"Kar, selagi gue disini kalo lo mau cerita atau bikin jadwal Q-time sama gue bilang aja ya, bisa nih sebelum lo kuliah, gue free kok nanti juga gue yang traktir, uang dari bokap nyokap simpen dulu aja"
"Berkat roti selai kacang sifat SETAN lo ilang ya, perlu gue restock nih, HAHAHA"
Akhirnya mereka berbincang dan menjadwalkan waktu untuk quality time sebelum keduanya sibuk lagi. Waktu memang berjalan begitu cepat, kemarin baru saja mereka saling mengajari cara mengendarai sepeda roda dua, sampai dimana Kara sudah sibuk dengan sekolah dan bersiap untuk ujian akhir dan Lana yang sibuk dengan kerjaannya sehingga jarang sekali mereka memiliki waktu untuk dihabiskan bersama.
Sekarang adalah kesempatan Kara dan Lana menghabiskan waktu setelah kemarin mereka menguras tenaga karena sibuk di tempat masing-masing. Waktu memang sangat berharga, jadi luangkan waktu kalian untuk orang-orang yang berharga juga.
Komentar
Posting Komentar